BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Listrik Statis
Listrik
statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari
atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan
elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif,
dan elektron mempunyai muatan listrik negatif.
Ketika
dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron
ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan
menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal
ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang
kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan
elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik
netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok.
Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok,
balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan
positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik
menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan
karena perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada
perubahan jumlah muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan
elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.
B. Hukum Coulomb
Tinjaulah
interaksi antara dua benda bermuatan yang dimensi geometrinya dapat
diabaikan terhadap jarak antar keduanya. Maka dalam pendekatan yang
cukup baik dapat dianggap bahwa kedua benda bermuatan tersebut sebagai
titik muatan. Charles Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784
mencoba mengukur gaya tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah
muatan tersebut. Ternyata dari hasil percobaannya, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan dari masing-masing muatan.
- Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.
- Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang lurus.
- Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua muatan sejenis.
Hasil penelitian tersebut dinyatakan sebagai hukum Coulomb, yang secara matematis:
k
adalah tetapan perbandingan yang besarnya tergantung pada sistem satuan
yang digunakan. Pada sistem SI, gaya dalam Newton(N), jarak dalam meter
(m), muatan dalam Coulomb ( C ), dan k mempunyai harga :
sebagai
konstanta permitivitas ruang hampa besarnya = 8,854187818 x 10-12
C2/Nm2. Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila
dinyatakan dengan notasi vector menjadi :
Dimana
r12 adalah jarak antara q1 dan q2 atau sama panjang dengan vektor r12,
sedangkan r12 adalah vektor satuan searah r12. Jadi gaya antara dua
muatan titik yang masing-masing sebesar 1 Coulomb pada jarak 1 meter
adalah 9 x 109 newton, kurang lebih sama dengan gaya gravitasi antara
planet-planet.
Interaksi
listrik antara partikel bermuatan dapat dirumuskan dengan menggunakan
konsep medan listrik. Untuk menjelaskan pengertian medan listrik, perlu
kiranya difahami dahulu arti medan itu sendiri. Medan adalah suatu
besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Suatu muatan
listrik menghasilkan medan listrik di daerah sekeliling muatan tersebut.
Selanjutnya medan ini mengerjakan gaya pada setiap muatan lainnya yang
berada pada daerah tersebut.
Dengan
demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan sebagai
besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang
tersebut.
Gambar.1 Ilustrasi Medan Listrik
Medan
listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh
(keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis
digambar simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang
masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan
garis-garis pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di
titik itu. Gari-garis gaya itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis
medan listrik di dekat tiap muatan hampir radial. Garis-garis medan
listrik yang sangat rapat di dekat setiap muatan menunjukkan medan
listrik yang kuat di sekitar daerah ini. Perhatikan Gambar. 2
Gambar .2 Garis-garis gaya
Jika
medan listrik di suatu titik itu disebabkan oleh banyak muatan, maka
kuat medan listrik E adalah merupakan jumlah vektor medan oleh
masing-masing muatan itu.
E =E1 + E2 + E3 + . . . = Σ Ei
E = + + . . .
E = ...............
Pada
pembahasan sebelumnya, Anda mengetahui cara menentukan kuat medan
listrik akibat adanya partikel-partikel bermuatan. Bagaimanakah
menentukan kuat medan listrik yang tersebar dalam suatu benda, misalnya
bola? Untuk menentukan kuat medan listrik akibat distribusi muatan
tertentu dipergunakan hukum Gauss.
Gauss
menurunkan hukumnya berdasarkan pada konsep-konsep garis-garis medan
listrik. Kita bahas terlebih dulu konsep fluks listrik. Fluks listrik
didefinisikan sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus
tegak lurus suatu bidang. Perhatikan medan listrik serba sama yang
arahnya seperti ditunjukkan pada Gambar.3
a. Garis-garis medan menembus tegaklurus suatu bidang segiempat seluas
A. Jumlah garis-garis medan per satuan luas sebanding dengan kuat medan
listrik, sehingga jumlah garis medan listrik yang menembus bidang seluas
A sebanding dengan EA. Hasil kali antara kuat nedan listrik tersebut
dinamakan fluks listrik Φ.
Φ = E × A
Satuan
untuk E adalah N/C, sehingga satuan untuk fluks listrik (dalam SI)
adalah (N/C)(m2) yang dinamakan weber (Wb). 1 weber = 1 NC-1m2
Untuk medan listrik menembus bidang tidak tegak lurus, perhatikan Gambar 4.1.17b.
Φ = EA’
Dengan A’ = A cos θ, sehingga:
Φ = EA cos θ
Dengan
θ adalah sudut antara arah E dan arah normal bidang n. Arah normal
bidang adalah arah yang tegaklurus terhadap bidang (lihat gambar
4.1.17c).
(a) (b) (c)
Gambar.3
(a) Garis-garis medan medan antara listrik menembus bidang, (b)
Garis-garis medan listrik menembus bidang dengan sudut θ, (c) θ
adalah sudut antara arah medan listrik dan arah normal bidang n.
Berdasarkan konsep fluks listrik ini, muncullah hukum Gauss, sebagai berikut:
Jumlah
garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan
tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara.
Φ = EA cos θ =
dengan
A=luas permukaan tertutup, θ=sudut antara E dan arah normal n, dan Σq =
muatan total yang dilingkupi oleh permukaan tertutup.
Hukum
Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu
sistem muatan yang muatannya terdistribusi seragam. Pada pembahasan ini
dibatasi pada konduktor dua keping sejajar, dan konduktor bola berongga.
Untuk
konduktor dua keping sejajar, misalkan, luas tiap keping A dan
masing-masing keping diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis +q dan
–q.
Jumlah garis medan yang menembus keping adalah:
Φ= EA cos θ =
Oleh
karena medan listrik E menembus keping secara tegak lurus (Gambar.4),
maka θ = 0, dan cos 0 =1, sehingga persamaan menjadi:
EA =
E =
dengan σ = rapat muatan listrik, sebagai muatan per satuan luas:
Gambar.4 Konduktor dua keping sejajar
Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Gaya
Coulomb dan medan litrik merupakan besaran vektor, sedangkan energi
potensial listrik dan potensial listrik merupakan besaran skalar.
1) Energi Potensial Listrik
Energi
potensial listrik akan timnul bila sebuah muatan uji qo didekatkan pada
sebuah muatan q. Besarnya energi potensial yang timbul pada muatan qo
sebanding dengan usaha yang diperlukan untuk melawan gaya Coulomb FC.
Perhatikan Gambar 4.18. Perubahan energi potensial dari keadaan (1) ke
keadaan (2) sebagai berikut:
ΔEP = -FC cos θ (Δs)= W12
dengan :
FC = gaya Coulomb
Δs = perpindahan muatan
Tanda
minus pada persamaan di atas berarti beda energi potensial sebanding
dengan usaha untuk melawan gaya Coulomb Fc. Jadi, dibutuhkan gaya
sebesar F untuk melawan gaya Coulomb, F=-FC. Pada Gambar.5
terlihat bahwa arah gaya F sama dengan arah perpindahan Ds sehingga cos
0= 1, maka ΔEP = FΔs. Untuk Δs sangat kecil, r1- r2 =0. Gaya F pada
selang ΔEP dapat dianggap sebagai gaya rata-rata dari F1 dan F2 dengan:
Perubahan potensialnya :
ΔEP = W12 = FΔs
ΔEP =(r1-r2) = kqoq
dengan :
ΔEP = perubahan energi potensial listrik antara kedudukan akhir dan kedudukan akhir
W12 = usaha yang dilakukan untuk memindahan muatan qo.
qo = muatan, uji, q = muatan sumber.
r2 = jarak antara muatan uji dan muatan sumber pada kedudukan akhir yaitu titik 2.
r1 = jarak antara muatan uji dan muatan sumber pada kedudukan awal yaitu titik 1.
G. Potensial Listrik
Pada
mekanika telah diuraikan hukum kkekalan energi mekanik Total, EK + EP
konstan, yang sangat berguna untuk penyelesaian soal-soal. Hukum
tersebut berlaku dalam medan gaya konservatif seperti medan gaya
gravitasi. Berhubung medan medan gaya coulomb dengan bentuk
pernyataannya yang sama dengan medan gravitasi, sewajarnya kita
mengharapkan sifat yang serup pula dari medan gaya coulomb (medan
elektrostatik) tersebut. Memang dapat ditunjukkan bahwa medan
elektrostatik adalah bersifat konservatif sehingga dapat pula kita
defenisikan disini energi potensial listrik, dan berlaku pula hubungan
EK + EP = Konstan.
Dalam
mekanika telah ditunjukkan bahwa gaya gravitasi bersifat konservatif,
yaitu kerja yang dilakukan medan gaya tidak bergantung kepada
lintasannya. Jika suatu muatan q diletakkan dalam medan listrik, gaya
listrik q adalah q. Gaya ini adalah jumlah vektor dari gaya-gaya yang
bekerja pada q oleh berbagai muatan yang menghasilkan kuat medan.
Masing-masing gaya memenuhi Hukum Coulomb bersifat konservatif sehingga
gaya q juga bersifat konservatif.
Kerja yang dilakukan oleh gaya listrik q E pada muatan uji q untuk perpindahanyang sangat kecil ds adalah
Menurut defenisi, kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif adalah negatif dari perubahan energi potensial(dU), sehingga:
Untuk suatu perpindahan muatan uji dari titik A ke B, potensialnya adalah:
dengan
dU=beda energi yang dihasilkan UB=energi potensial pada posisi B
(kedudukan akhir) UA = energi potensial pada posisi A(kedudukan awal)
Misalkan ada (+q) di titik 0 dan muatan uji q di titik Q, gaya yang
bekerja pada muatan uji adalah :
Dalam
membahas medan listrik , kita tidak menggunakan pengertian energi
potensial tetapi menggunakan pengertian potensial listrik yaitu
potensial persatuan muatan. Muatan listrik biasanya dituliskan sebagai :
Dan mempunyai satuan volt atau joule/coulomb. Beda potensial listrik juga dapat dituliskan dalam bentuk lain, yaitu :
atau
dimana Dari dua persamaan di atas, maka dapat dilihat bahwa potensial
listrik juga suatu medan listrik. Tetapi potensial listrik merupakan
interaksi medan skalar dengan gaya Coulomb. Sekarang bagaimana
menentukan potensial listrik bila diketahui medan listrik E(r). Untuk
menghitung E( r ) dan V( r ) harus melakukan operasi diferensial. Oleh
karena kuat medan adalah besaran vektor, operator diferensial harus
operasi vektor, operasi ini disebut gradien yang dinyatakan sebagai ?.
Sehingga kuat medan E( r ) dapat ditulis sebagai :
Dimana dapat dinyatakan dalam berbagai koordinat : Kartesian
Di
dalam ilmu fisika muatan listrik itu Ada dua macam, yaitu muatan
listrik positif (+), dan muatan listrik Symbol e (-). Apabila kedua
muatan listrik yang berbeda (positif dengan negative) itu didekatkan,
maka mereka berdua akan saling tarik-menarik. Namun, apabila dua muatan
listrik yang sejenis (positif dengan positif dan sebaliknya) itu
didekatkan, maka mereka akan saling tolak-menolak. Muatan listrik itu
dapat dinotasikan dengan menggunakan Symbol Q dan memiliki satuan
coulomb ©.
H. Elektroskop
Elektroskop
itu adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan
listrik statis. Elektroskop itu bekerja berdasarkan prinsip induksi
listrik. Elektrometer adalah elektroskop yang selain dapat mendeteksi
muatan, dia juga dapat mengukur jumlah muatan listrik yang ada pada
suatu benda. Sifat elektroskop itu seperti berikut.
Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop netral
maka di bagian kepala elektroskop itu berkumpul muatan negatif dan di bagian
daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan
mengembang.
maka di bagian kepala elektroskop itu berkumpul muatan negatif dan di bagian
daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan
mengembang.
Jika
benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif maka di bagian
kepala elektroskop berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya itu
tidak ada muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.
Jika.benda
bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop positif maka di
bagian kepala elektroskop tidak ada muatan dan di bagian daunnya
berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan
mengembang.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.
Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Grolier International,
Inc.Jendela IPTEK. 2000. Jakarta: Balai Pustaka
Johnson, Keith. 2001. Physics for You. United Kingdom: NelsonThornes. Ltd.
Kamus Fisika Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Kamus Kimia Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Oxford Ensiklopedi Pelajar. 1995. Jakarta: Grolier-Widyadara.
Physics Today. 1995. World Book, Inc.
The World Book Encyclopedia. 1995. Chicago: World Book.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar