Kamis, 14 Maret 2013

Makalah Listrik Statis

BAB I
PEMBAHASAN
A.    Definisi Listrik Statis

Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif.
Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.


B.     Hukum Coulomb
Tinjaulah interaksi antara dua benda bermuatan yang dimensi geometrinya dapat diabaikan terhadap jarak antar keduanya. Maka dalam pendekatan yang cukup baik dapat dianggap bahwa kedua benda bermuatan tersebut sebagai titik muatan. Charles Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784 mencoba mengukur gaya tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah muatan tersebut. Ternyata dari hasil percobaannya, diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan dari masing-masing muatan.
-          Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.
-          Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang lurus.
-          Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua muatan sejenis.
Hasil penelitian tersebut dinyatakan sebagai hukum Coulomb, yang secara matematis:
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r1.gif
k adalah tetapan perbandingan yang besarnya tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Pada sistem SI, gaya dalam Newton(N), jarak dalam meter (m), muatan dalam Coulomb ( C ), dan k mempunyai harga :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r1a.gif
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/epsilon.gifsebagai konstanta permitivitas ruang hampa besarnya = 8,854187818 x 10-12 C2/Nm2. Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila dinyatakan dengan notasi vector menjadi :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r2.gif
Dimana r12 adalah jarak antara q1 dan q2 atau sama panjang dengan vektor r12, sedangkan r12 adalah vektor satuan searah r12. Jadi gaya antara dua muatan titik yang masing-masing sebesar 1 Coulomb pada jarak 1 meter adalah 9 x 109 newton, kurang lebih sama dengan gaya gravitasi antara planet-planet.
C.    Medan Listrik
Interaksi listrik antara partikel bermuatan dapat dirumuskan dengan menggunakan konsep medan listrik. Untuk menjelaskan pengertian medan listrik, perlu kiranya difahami dahulu arti medan itu sendiri. Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Suatu muatan listrik menghasilkan medan listrik di daerah sekeliling muatan tersebut. Selanjutnya medan ini mengerjakan gaya pada setiap muatan lainnya yang berada pada daerah tersebut.
Dengan demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan sebagai besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang tersebut.
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/image059.gif 




Gambar.1 Ilustrasi Medan Listrik
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh (keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis digambar simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan garis-garis pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di titik itu. Gari-garis gaya itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis medan listrik di dekat tiap muatan hampir radial. Garis-garis medan listrik yang sangat rapat di dekat setiap muatan menunjukkan medan listrik yang kuat di sekitar daerah ini. Perhatikan Gambar. 2
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image070.jpg
Gambar .2 Garis-garis gaya

Jika medan listrik di suatu titik itu disebabkan oleh banyak muatan, maka kuat medan listrik E adalah merupakan jumlah vektor medan oleh masing-masing muatan itu.
E =E1 + E2 + E3 + . . .  = Σ Ei
E = http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image014.gifhttp://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image072.gif+ http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image014.gifhttp://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image074.gif+ . . .
E = http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image014.gifhttp://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image076.gif...............
D.    Hukum Gauss
Pada pembahasan sebelumnya, Anda mengetahui cara menentukan kuat medan listrik akibat adanya partikel-partikel bermuatan. Bagaimanakah menentukan kuat medan listrik  yang tersebar dalam suatu benda, misalnya bola? Untuk menentukan kuat medan listrik akibat distribusi muatan tertentu dipergunakan hukum Gauss.
Gauss menurunkan hukumnya berdasarkan pada konsep-konsep garis-garis medan listrik. Kita bahas terlebih dulu konsep fluks listrik. Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu bidang. Perhatikan medan listrik serba sama yang arahnya seperti ditunjukkan pada Gambar.3 a. Garis-garis medan menembus tegaklurus suatu bidang segiempat seluas A. Jumlah garis-garis medan per satuan luas sebanding dengan kuat medan listrik, sehingga jumlah garis medan listrik yang menembus bidang seluas A sebanding dengan EA. Hasil kali antara kuat nedan listrik tersebut dinamakan fluks listrik Φ.
Φ = E × A                                                                                       
Satuan untuk E adalah N/C, sehingga satuan untuk fluks listrik (dalam SI) adalah (N/C)(m2) yang dinamakan weber (Wb).  1 weber = 1 NC-1m2
Untuk medan listrik menembus bidang tidak tegak lurus, perhatikan Gambar 4.1.17b.
Φ = EA’
Dengan A’ = A cos θ, sehingga:
Φ = EA cos θ
Dengan θ adalah sudut antara arah E dan arah normal bidang n. Arah normal bidang adalah arah yang tegaklurus terhadap bidang (lihat gambar 4.1.17c).

http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image122.jpg
(a)                                   (b)                                                    (c)
Gambar.3 (a) Garis-garis medan  medan antara listrik menembus bidang, (b) Garis-garis medan listrik   menembus bidang dengan sudut  θ, (c)  θ adalah sudut antara arah medan listrik dan arah normal bidang n.
Berdasarkan konsep fluks listrik ini, muncullah hukum Gauss, sebagai berikut:
Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara.
Φ = EA cos θ = http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image124.gif
dengan A=luas permukaan tertutup, θ=sudut antara E dan arah normal n, dan Σq = muatan total yang dilingkupi oleh permukaan tertutup.


Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu sistem muatan yang muatannya terdistribusi seragam. Pada pembahasan ini dibatasi pada konduktor dua keping sejajar, dan konduktor bola berongga.
Untuk konduktor dua keping sejajar, misalkan, luas tiap keping A dan masing-masing keping diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis +q dan –q.
 Jumlah garis medan yang menembus keping adalah:
Φ= EA cos θ =http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image124.gif
Oleh karena medan listrik E menembus keping secara tegak lurus (Gambar.4), maka  θ = 0, dan cos 0 =1, sehingga persamaan menjadi:
EA =http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image126.gif
E = http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image128.gif
dengan σ = rapat muatan listrik, sebagai muatan per satuan luas:
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image130.jpg
Gambar.4 Konduktor dua keping sejajar
Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Gaya Coulomb dan medan litrik merupakan besaran vektor, sedangkan energi potensial listrik dan potensial listrik merupakan besaran skalar.
1) Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik akan timnul bila sebuah muatan uji qo didekatkan pada sebuah muatan q. Besarnya energi potensial yang timbul pada muatan qo sebanding dengan usaha yang diperlukan untuk melawan gaya Coulomb FC. Perhatikan Gambar 4.18. Perubahan energi potensial dari keadaan (1) ke keadaan (2) sebagai berikut:
ΔEP = -FC cos θ (Δs)= W12
dengan :
FC = gaya Coulomb
Δs = perpindahan muatan
Tanda minus pada persamaan di atas berarti beda energi potensial sebanding dengan usaha untuk melawan gaya Coulomb Fc. Jadi, dibutuhkan gaya sebesar F untuk melawan gaya Coulomb, F=-FC. Pada Gambar.5 terlihat bahwa arah gaya F sama dengan arah perpindahan Ds sehingga cos 0= 1, maka ΔEP = FΔs. Untuk Δs sangat kecil, r1- r2 =0. Gaya F pada selang ΔEP dapat dianggap sebagai gaya rata-rata dari F1 dan F2 dengan:
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image150.gif
Perubahan potensialnya :
ΔEP = W12 = FΔs
ΔEP =http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image152.gif(r1-r2) = kqoq http://fisikon.com/kelas3/images/stories/listrik-statis/image154.gif
dengan :
ΔEP = perubahan energi potensial listrik antara kedudukan akhir dan kedudukan akhir
W12 = usaha yang dilakukan untuk memindahan muatan qo.
qo = muatan, uji, q = muatan sumber.
r2 = jarak antara muatan uji dan muatan sumber pada kedudukan akhir yaitu titik 2.
r1 = jarak antara muatan uji dan muatan sumber pada kedudukan awal yaitu titik 1.

G.    Potensial Listrik

Pada mekanika telah diuraikan hukum kkekalan energi mekanik Total, EK + EP konstan, yang sangat berguna untuk penyelesaian soal-soal. Hukum tersebut berlaku dalam medan gaya konservatif seperti medan gaya gravitasi. Berhubung medan medan gaya coulomb dengan bentuk pernyataannya yang sama dengan medan gravitasi, sewajarnya kita mengharapkan sifat yang serup pula dari medan gaya coulomb (medan elektrostatik) tersebut. Memang dapat ditunjukkan bahwa medan elektrostatik adalah bersifat konservatif sehingga dapat pula kita defenisikan disini energi potensial listrik, dan berlaku pula hubungan EK + EP = Konstan.
Dalam mekanika telah ditunjukkan bahwa gaya gravitasi bersifat konservatif, yaitu kerja yang dilakukan medan gaya tidak bergantung kepada lintasannya. Jika suatu muatan q diletakkan dalam medan listrik, gaya listrik q adalah q. Gaya ini adalah jumlah vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada q oleh berbagai muatan yang menghasilkan kuat medan. Masing-masing gaya memenuhi Hukum Coulomb bersifat konservatif sehingga gaya q juga bersifat konservatif.
Kerja yang dilakukan oleh gaya listrik q E pada muatan uji q untuk perpindahanyang sangat kecil ds adalah
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r17.gif
Menurut defenisi, kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif adalah negatif dari perubahan energi potensial(dU), sehingga:
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r18.gif
Untuk suatu perpindahan muatan uji dari titik A ke B, potensialnya adalah:
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r19.gif
dengan dU=beda energi yang dihasilkan UB=energi potensial pada posisi B (kedudukan akhir) UA = energi potensial pada posisi A(kedudukan awal) Misalkan ada (+q) di titik 0 dan muatan uji q di titik Q, gaya yang bekerja pada muatan uji adalah :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r20.gif
Dalam membahas medan listrik , kita tidak menggunakan pengertian energi potensial tetapi menggunakan pengertian potensial listrik yaitu potensial persatuan muatan. Muatan listrik biasanya dituliskan sebagai :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r21a.gif
Dan mempunyai satuan volt atau joule/coulomb. Beda potensial listrik juga dapat dituliskan dalam bentuk lain, yaitu :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r21b.gif
atau dimana Dari dua persamaan di atas, maka dapat dilihat bahwa potensial listrik juga suatu medan listrik. Tetapi potensial listrik merupakan interaksi medan skalar dengan gaya Coulomb. Sekarang bagaimana menentukan potensial listrik bila diketahui medan listrik E(r). Untuk menghitung E( r ) dan V( r ) harus melakukan operasi diferensial. Oleh karena kuat medan adalah besaran vektor, operator diferensial harus operasi vektor, operasi ini disebut gradien yang dinyatakan sebagai ?. Sehingga kuat medan E( r ) dapat ditulis sebagai :
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r21c.gif
Dimana dapat dinyatakan dalam berbagai koordinat : Kartesian
http://www.unhas.ac.id/%7Emkufisika/B10G/b10r21d.gif
Di dalam ilmu fisika muatan listrik itu Ada dua macam, yaitu muatan listrik positif (+), dan muatan listrik Symbol e (-). Apabila kedua muatan listrik yang berbeda (positif dengan negative) itu didekatkan, maka mereka berdua akan saling tarik-menarik. Namun, apabila dua muatan listrik yang sejenis (positif dengan positif dan sebaliknya) itu didekatkan, maka mereka akan saling tolak-menolak. Muatan listrik itu dapat dinotasikan dengan menggunakan Symbol Q dan memiliki satuan coulomb ©.
H.    Elektroskop
Elektroskop itu adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan listrik statis. Elektroskop  itu  bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektrometer  adalah elektroskop yang selain dapat mendeteksi muatan, dia juga dapat mengukur jumlah muatan listrik yang ada pada suatu benda. Sifat elektroskop itu seperti berikut.
Jika  benda  bermuatan  positif didekatkan  pada  sebuah  elektroskop netral
maka di bagian kepala elektroskop itu berkumpul muatan negatif dan di bagian
daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan
mengembang.
Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif maka di bagian kepala elektroskop berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya itu tidak ada muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.
Jika.benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop positif maka di bagian kepala elektroskop tidak ada muatan dan di bagian daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.



DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.
Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Grolier International,
Inc.Jendela IPTEK. 2000. Jakarta: Balai Pustaka
Johnson, Keith. 2001. Physics for You. United Kingdom: NelsonThornes. Ltd.
Kamus Fisika Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Kamus Kimia Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Oxford Ensiklopedi Pelajar. 1995. Jakarta: Grolier-Widyadara.
Physics Today. 1995. World Book, Inc.
The World Book Encyclopedia. 1995. Chicago: World Book.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar